AKU. sepucuk senapan tanpa peluru. lubang besar bersarang di dadaku sejak engkau meledak, melesat meninggalkanku.
PERGIMU menyulut sumbu. moncong sepi menghantui hari-hariku. tak cukupkah kau berondong aku dengan diammu?
ADA yang lebih kutakuti ketimbang senapan api – sepi yang kauledakkan, padaku sunyi kaualamatkan.
ENGKAU pemburu, seribu pesonamu adalah peluru. aku tersesat di hutan ragu, diburu waktu – tolong, bunuh saja rinduku!
——-
thanks to @hotfashionholic yang sudah menembakkan sajak berikut :
“Matamu peluru. Dadaku sasaran bisu. Tutur katamu mesiu. Hatiku tumbang membiru.”