Di setiap duabelas putaran rembulan, matahari terus berganti. Langkahku belum berhenti, menata jejak kaki, memaknai hari-hari.
Di antara langkah kakiku, kadang sengaja kutemui kamu di situ. Dan di bening bola matamu, semesta berkaca tak jemu, lalu titipkan rindu.
Acapkali di bening bola matamu, kupergoki diriku termangu, sepi membeku. Hingga kuseret langkahku berlalu menjauh, dari potretmu.
Leave a comment