Adalah BINTANG yang kerlipnya memantulkan indah lakumu,
lembut senyummu, dan bening jiwamu.
Adalah TANAH yang jejakmu tersimpan rapi,
bertasbih saat langkahmu menebar kebaikan di atas bumi.
Adalah ANGIN yang menyampaikan pesanmu, lewat daun
yang bersungging dg ranting, jatuh tepat di depan pintuku.
Pesan rindu yang terukir padanya.
Adalah JARAK yang kadang menghempaskan aku, beribu mil darimu,
merelakan tulang dan sendi rapuh agar kau nyaman di rumah mungil yang kubangun.
Adalah GELAP yang mengobati duri, menggantikanmu mencerabuti satu-satu,
lalu menuntunku menggambar wajahmu di wajahnya.
Aadalah AIR WUDHU yang membasuh hati, mengantarku
pada peraduan yang alami.
Saat tangan tengadah, kupastikan namamu diantaranya.
Adalah WAKTU yang kuminta meringkas kejadian agar cpt bertemu denganmu,
atau kumohon dia bunuh diri saat aku mengecup keningmu jelang tidur.
Adalah ANGKA yang tak mampu menghitung bahagianya
aku bersanding dengan namamu di kartu undangan pernikahanku.
Adalah SENJA yang cemburu padamu, karena bagiku,
senyummu tak terkatakan indah dari semburat merah di ufuk barat.
Adalah DOSA, kala aku hilap mengeja cinta,
menciptakan basah di pipi merahmu, basah penyejuk dahaga jiwa.
Adalah CERITA, yang ingin aku tulis bersamamu,
melengkapi ribuan mimpi tiap malam, sampai di titik terakhir.
Adalah PAGI yang membangunkanku dan berharap wajahmu
yang aku lihat pertama kali, kemudian bersyukur tanpa henti.
Adalah NISAN KUBUR, yang hanya akan memisahkan kita.
Di sana, tertulis hari terakhir aku mencintaimu di bumi.
Adalah AKU yang saat ini merinduimu, bersujud merayu tuhan utk menjagamu,
kala tanganku terlalu kelu membeku.
Adalah KITA, aku dan kamu. CUKUP
Read Full Post »